Peregangan Statis, Dinamis, Pasif, PNF, Apa itu??

Sering kita lakukan, sebelum melakukan aktifitas olahraga, pelatih ataupun guru olahraga akan menyarankan untuk pemanasan terlebih dahulu. Lakukan peregangan statis dan dinamis begitu ucap seorang pelatih. Tanpa berpikir panjang kita lakukan itu, baik dengan mengikuti gerakan maupun melakukan sendiri. Walaupun pengetahuan secara teori tentang gerakan peregangan statis maupun dinamis yang dilakukan sangatlah minim. Sehingga kali ini akan kita bahas mengenai apa itu peregangan statis, dinamis dan sejenisnya, sehingga kita tahu lebih dalam dan dapat menerapkannya sehingga manfaat yang didapat dari apa yang dilakukan diperoleh secara maksimal.

Latihan Kelentukan ( Fleksibilitas)

Latihan kelentukan merupakan bagian dari latihan kerangka (skelet) khususnya latihan untuk memperluas pergerakan persendian, yang berarti meningkatkan kelentukan. Oleh karena itu latihan ini juga disebut sebagai latihan peregangan atau latihan fleksibilitas.

Terdapat 4 (empat) cara (metode) pelatihan untuk hal tersebut yaitu metode:

  1. Dinamis
  2. Statis
  3. Pasif
  4. PNF (Proprioceptor Neuromuscular Facilitation)

Dari sudut pandang Fisiologi Olahraga metode peregangan PNF adalah perbaikan bagi metode peregangan pasif, metode peregangan pasif adalah perbaikan bagi metode peregangan statis, metode peregangan statis adalah perbaikan bagi metode peregangan dinamis.

Metode Latihan Peregangan

1. Metode Peregangan Dinamis 

Metode ini dilakukan dengan melakukan renggutan-renggutan/tarikan-tarikan dengan maksud untuk mencapai sebesar mungkin luas pergerakan persendian, melampaui batas kemampuan yang ada pada saat ini. Tetapi metode ini akan menghadapi kendala yang disebabkan oleh adanya stretch refleks. Renggutan-renggutan menyebabkan terjadinya regangan mendadak pada otot yang bersangkutan, yang akan menyebabkan terangsangnya reseptor anulospiral, sehingga terjadi stretch refleks. Hal ini menjadi kendala bagi meningkat luas pergerakan lebih lanjut pada persendian tersebut.

2. Metode Statis 

Metode ini adalah perbaikan terhadap metode peregangan dinamis. Pada metode ini tidak ada renggutan. Pergerakan untuk memperluas ruang gerak persendian dilakukan secara kontinu sejauh mungkin sesuai kemampuan, kemudian dipertahankan untuk beberapa waktu dan diulang beberapa kali secukupnya. 

Oleh karena gerakan dilakukan secara kontinu, maka tidak terjadi peregangan otot secara mendadak dan oleh karena itu tidak jadi stretch reflex, sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan yang lebih luas, oleh karena itu tidak terkendala oleh stretch reflex. 

3. Metode Pasif

Metode pasif adalah kelanjutan dari metode statis setelah melakukan peregangan dengan metode statis sesuai kemampuan, seorang teman membantu mendorong gerakan itu lebih lanjut sehingga menambah luas pergerakan pada persendian yang bersangkutan sampai dirasakan nyeri. Bila sudah terjadi nyeri, dorongan harus dihentikan dan dipertahankan beberapa saat untuk kemudian diulang beberapa kali (secukupnya). 

4. Metode PNF 

Metode PNF merupakan kelanjutan metode pasif. Metode ini melibatkan peran golgi tendon organ. Setelah atlet melakukan peregangan dengan metode pasif, dorongan dilanjutkan lebih jauh, tetapi atlet yang bersangkutan harus melawan, dan atas perlawanan ini pendorong menambah kekuatan dorongannya, yang juga harus dilawan lebih kuat dan seterusnya dan seterusnya. Dengan perlawanan itu berarti otot atlet yang bersangkutan melakukan kontraksi isometrik, yang semakin lama semakin besar ketegangannya akibat adanya dorongan dan perlawanan yang terus meningkat. Ketegangan otot yang terus meningkat ini pada suatu saat akan menyebabkan terjadinya stretch reflex. Pada saat terjadi stretch reflex ini maka pendorong kehilangan perlawanan sehingga ia dapat mendorong lebih lanjut untuk memperluas gerakan persendian lebih lanjut, artinya dapat lebih meningkatkan luas pergerakan persendian (kelentukan). Akan tetapi ini justru momentum yang paling kritis, oleh karena bila kita kelewat mendorong, dapat terjadi cidera atau ruptura pada jaringan ikat sekitar sendi. Oleh karena itu metode PNF hanya boleh dilakukan oleh orang yang benar-benar mengetahui mekanisme psikologisnya, sehingga demi keamanan maka tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang, sebab bila terjadi over shoot (kebablasan) dalam mendorong sehingga terjadi cedera, maka ini berarti kita kehilangan atlet yang sedang dipersiapkan.

0 Response to "Peregangan Statis, Dinamis, Pasif, PNF, Apa itu??"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel